Kamis, 19 Mei 2011

EKSISITENSI WANITA DI ERA DIGITAL

                                       

                Eksistensi wanita di era digital
 ini tidak terlepas dari kisah sedih wanita di zaman dahulu kala. Dimana
 kondisi
 wanita pada masa itu hidup dalam jajahan kaum pria. Mereka menerima kodrat
 sebagai istri/anak yang patuh pada orang tua / suami, tinggal di rumah
 menunggu
 pinangan dari laki-laki, lalu mengurus anak dan suami.

                Wanita dulu terbelenggu oleh aturan adat yang
 mengharuskan wanita tinggal di rumah,dipingit.

                Eksistensi wanita ketika itu
 belum ada. Kaum wanita belum menampak sumbangsihnya pada Negara dalam bidang
 yang sama dengan laki-laki di luar rumah. Mereka hanyalah seorang pelayan
 yang
 melayani orang tua, suami dan anak.

                Hal ini pun dialami oleh Ibu R.A
 Kartini, sang pejuang emansipasi wanita. Masalah yang dialaminya bahkan
 lebih
 ekstrim lagi, sebab aturan leluhurnya yang berasal dari kaum priyayi yang
 sangat
 kuat..

                Akan tetapi meskipun adat tidak
 memperbolehkannya menuntut ilmu, namun Ibu Kartini tetap belajar sendiri
 dengan
 membaca buku yang diberikan oleh ayahandanya Raden Mas Adipati Sosroningrat
 dan
juga dari kakaknya Raden Mas Adipati Sosrokartono.

                Kedudukan kaumnya yang rendah
sebagai akibat ikatan adat yang sangat berpengaruh pada jiwa Ibu Kartini,
membuat hatinya tersayat. Beliau selalu sedih dan meratap, menangis dan
berontak terhadap nasib yang diderita kaumnya.

                Akhirnya Ibu Kartini bertekad
mengangkat kedudukan kaumnya yang rendah. Ia berusaha keras memberontak adat
itu.

                Dan hal itu pun terwujud kini
dengan adanya emansipasi yang diciptakan oleh Ibu Kartini, yang mana
dimaksudkan
agar ada persamaan dalam hal derajat dan hak yang harus sejajar dengan kaum
pria.

                Dari perjuangan Ibu Kartini yang
tidak mengenal lelah, akhirnya dapat kita rasakan hasilnya.Dimana sekarang
ini
telah banyak wanita bersosialisasi dalam kehidupan masyarakat. Paradigma
yang
lalu tentang wanita yang tidak perlu beraktivitas di luar rumah telah
terpupus
sudah.

                Eksisitensi kaum wanita sekarang
 telah menduduki tempat yang tertinggi, di samping berperan sebagai
 pendamping
suami, keluarga dan anak, wanita pun telah berperan serta pada semua jenjang
pendidikan dan lapangan kerja yang ada. Dan mereka ini telah menduduki
berbagai
posisi penting.

                Terlebih lagi dalam kemajuan di bidang
teknologi informatika, wanita dan pria tingkat kesejajarannya nampak sangat
jelas, dimana dalam penggunaan pencarian informasi lewat media online,
ttwitter,
> face book dan jejaringan sosial lainnya, wanita pun telah ikut berperan.
> Misalkan
> berbisnis lewat internet, berteman di face book dan twitter, menulis surat
> atau
> apa saja yang berbentuk informasi tertulis lewat media online telah
> dilakukannya, mereka telah menampakkan eksistensinya sebagai wanita masa
> kini
> yang modern, yang hidup dalam kehidupan serba bisa, yaitu bisa dalam hal
> menciptakan keseimbangan antara aktivitas onlinenya dan offline keluarganya.
>
>                Ini lah gambaran wanita
> sekarang. Semuanya bisa dilakukan tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai
> anak,
> ibu, yang melahirkan, menyusui, merawat anak sampai membesarkan generasi
> penerus bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar